Sabtu, 22 Mei 2010

Daftar Harga Material Bangunan feb 2010

DAFTAR HARGA BANGUNAN
( Februari 2009 )
PASIR + Batu

Pasir Urug Darat (per m3) Rp 135.000
Pasir Pasang (per m3) Rp 185.000
Pasir Beton (per m3) Rp 177.000
Pasir Beton Ekstra (per m3) Rp 195.000
Pasir Putih Bangka(per m3) Rp 185.000
Sirtu(per m3) Rp 162.000
Splitl (per m3) Rp 185.000
Koral Beton (per m3) Rp 210.000
Batu Kali Belah (per m3) Rp 165.000
Batu Bata Merah Pres Mesin (buah) Rp 413
Batu Bata Merah Proses Tangan (buah) Rp 303

SEMEN
Semen Cibinong (kujang) (50 kg) Rp 46.000
Semen Tiga Roda (50 kg) Rp 46.000
Semen Tiga Roda Putih (40 kg) Rp 62.500
Semen Gresik (50 kg) Rp 43.550
Semen Holcim Rp 44.850

HEBEL
Blok Reguler Tebal 10 mm (per m3) Rp 646.500
Blok Jumbo (per m3) Rp 656.500
Anak Tangga (per m3) Rp 1.754.500
Panel (per m3) Rp 219.500

BESI BETON
Diameter 6mm (12m) Rp 21.000
Diameter 8mm (12m) Rp 32.000
Diameter 10mm (12m) Rp 49.000
Diameter 12mm (12m) Rp 64.000
Diameter 16mm (12m) Rp 110.000

PAKU
A. Paku Kayu/Triplek
ukuran 1-4cm (per kg) Rp 18.000
ukuran 5-12cm (per kg) Rp 15.000
B. Paku Beton biasa (semua ukuran)/dus Rp 10.000
Paku Beton bagus (semua ukuran)/dus Rp 30.000
C. Kawat Beton Rp 16.000

TRIPLEK
Tebal 3mm Rp 39.500
Tebal 4mm Rp 52.000
Tebal 6mm Rp 72.000
Tebal 9mm Rp 102.000
Tebal 12mm Rp 140.000
Tebal 15mm Rp 175.000
Tebal 18mm Rp 195.000


KAC A
A. Kaca Bening
Tebal 3mm Rp 75.000
Tebal 5mm Rp 85.000
Tebal 8mm Rp 130.000
Tebal 10mm Rp 185.000
B. Kaca Rayben
Tebal 3mm Rp 65.000
Tebal 5mm Rp 62.500
Tebal 8mm Rp 220.000
Tebal 6mm Rp 125.000

PAPAN FIBER SEMEN
Papan Fiber Semen :
Ukuran Triplek :
Big Flat Elephant (120x200) 9mm Rp 46.000
Big Flat Elephant (122x244) 4mm Rp 43.000
Big Flat Elephant (122x244) 6mm Rp 70.000
Big Flat Elephant (122x244) 8mm Rp 95.000
Ukuran Papan :
Wood lank Elephant (4050x100) 8mm Rp 22.500
Wood lank Elephant (4050x200) 8mm Rp 35.000
Wood lank Elephant (4050x300) 10mm Rp 48.000

PAPAN GYPSUM
Ukuran Gypsum :
Merk Jaya (120x240) 9mm Rp 54.000
Merk Elephant (120x240) 9mm Rp 44.000
Merk Star (120x240) Rp 39.000
Merk Aplas (120x240) Rp 33.000
Merk Knauf (120x240) Rp 41.000

KAYU
A. Reng
Meranti (2x3) per batang Rp 8.000
Meranti (3x4) per batang Rp 14.000
Borneo (2x3) per batang Rp 8.000
Borneo (3x4) per batang Rp 10.000
Kamper (2x3) per batang Rp 15.000
Kamper (3x4) per batang Rp 20.000
B. Kaso
Meranti (4x6) per batang Rp 30.000
Meranti (5x7) per batang Rp 40.000
Borneo (4x6) per batang Rp 25.000
Borneo (5x7) per batang Rp 35.000
Kamper (4x6) per batang Rp 40.000
Kamper (5x7) per batang Rp 60.000
C. Galar
Meranti (5x10) per batang Rp 60.000
Borneo (5x10) per batang Rp 50.000
Kamper (5x10) per batang Rp 80.000D. Balok
Meranti (6x12) per batang Rp 75.000
Meranti (8x12) per batang Rp 110.000
Borneo (6x12) per batang Rp 70.000
Borneo (8x12) per batang Rp 90.000
Kamper (6x12) per batang Rp 170.000
Kamper (8x12) per batang Rp 190.000

CAT TEMBOK
A. Interior
Dulux (2,5 lt) Rp 105.000
Dulux (20 lt) Rp 756.000
Mowilex (2,5 lt) Rp 143.000
Mowilex (20 lt) Rp 596.000
Catylac (5 kg) Rp 60.000
Catylac (25 kg) Rp 290.000
Vinilex (5 kg) Rp 61.000
Vinilex (25 kg) Rp 300.000
Metrolite (5 lt) Rp 54.000
Metrolite ( 25 kg) Rp 280.000
Matex ( 4kg) Rp 45.000
Matex (25 kg) Rp 210.000
Profitex (5 kg) Rp 24.000
Profitex (25 kg) Rp 90.000
B. Eksterior
Dulux (2,5 lt) Rp 129.000
Dulux (20 lt) Rp 959.000
Mowilex (2,5 lt) Rp 138.000
Mowilex (20 lt) Rp 668.000

CAT KAYU
Dulux 1 kg Rp 30.000
Mowilex 1 kg Rp 58.000
Catylac 1 kg Rp 25.000
Glotex 1 kg Rp 29.500
Emco 1 kg Rp 35.000
Globe Supergloss Rp 19.000

GENTENG KERAMIK
Kanmuri Milenio (Double Interlocking)
- Warna Natural Rp 5.200
- Warna Standard Rp 5.900
- Warna Spesial Rp 7.500
- Warna Exclusive Rp 11.250
Kanmuri Espancia
- Warna Natural Rp 5.400
- Warna Standard Rp 8.500
- Warna Spesial Rp 9.500
- Warna Exclusive Rp 10.500
M Class (Double Interlocking)
- Warna Natural Rp 5.200
- Warna Standard Rp 5.900
- Warna Spesial Rp 7.750 - Warna Premium Rp 10.700
- Genteng Knok Natural Rp 10.500

GENTENG BETON
- Morando
- Berglazur Rp 2.200
- Natural Rp 1.500
- Moner Rp 2.900

IDEAL
- Berglazur Rp 2.250
- Natural Rp 2.200

GENTENG METAL
Sun Roof Venus
Ukuran 38,5 x 80 cm S/S Rp 21.500
Ukuran 38,5 x 80 cm D/S Rp 22.500
Sun Roof Pluto
Ukuran 38,5 x 80 cm S/S Rp 17.500
Ukuran 38,5 x 80 cm D/S Rp 19.500

ASBES
Jabesmen
150x105 (per lembar gelombang kecil) Rp 33.000
180x105 (per lembar gelombang kecil) Rp 38.000
210x105 (per lembar gelombang kecil) Rp 43.000
240x105 (per lembar gelombang kecil) Rp 48.000
270x105 (per lembar gelombang kecil) Rp 55.000
300x105 (per lembar gelombang kecil) Rp 62.000

SENG GELOMBANG
Seng Plat
Tebal 0.20 Rp 20.000
Tebal 0.25 Rp 27.500
Tebal 0.30 Rp 35.000
Seng Gelombang
Tebal 0.20 Rp 47.000
Tebal 0.30 Rp 57.000


PIPA PVC
- Wavin 0,5 inci Rp 16.000
0,75 inci Rp 21.000
1 inci Rp 28.000
2 inci Rp 60.000
3 inci Rp 118.000
4 inci Rp 197.000

- Rucika 0,5 inci Rp 24.800
1 inci Rp 43.500
2 inci Rp 50.540
4 inci Rp 168.000 8 inci Rp 635.000

- Lucky 0,5 inci Rp 8.500
0,75 inci Rp 12.600
1 inci Rp 15.000
2 inci Rp 33.300
3 inci Rp 64.000
4 inci Rp 102.300

- Unggul 0,5 inci Rp 8.300
0,75 inci Rp 10.900
1 inci Rp 15.000
2 inci Rp 26.600
3 inci Rp 39.500
4 inci Rp 54.500

- Maspion 0,5 inci Rp 10.000
0,75 inci Rp 14.000
1 inci Rp 19.000
2 inci Rp 44.000
3 inci Rp 88.000
4 inci Rp 145.000


KERAMIK LANTAI ARWAN
A
20x20
Tua Rp 30.000
Muda Rp 29.000
30x30
Putih Rp 24.000
Marble Rp 27.000
Fancy Rp 31.000
40x40
Putih Rp 29.000
Marble Rp 32.500

LANTAI KAYU
Kronotec (per meter) Rp 225.000
HDM Glossy (per boks) Rp 550.000

KERAMIK DINDING
20x20
Roman (putih) Rp 30.000 Rp 38.500
(motif) Rp 33.000 Rp 37.500
Masterina (putih) Rp 25.000
(motif) Rp 30.000
KIA (putih) Rp 27.500
(motif) Rp 32.500
20x25
Mulia (warna muda) Rp 30.000
(warna tua) Rp 35.000 IKAD (warna muda) Rp 38.000
(warna tua) Rp 45.000
Roman Rp 35.000 Rp 38.500
25x33 Roman Rp 37.000 Rp 40.000
33x50 Roman Rp 58.000 Rp 64.000
30x30 Hercules (putih) Rp 25.000
Acura (putih) Rp 24.000
KIG (warna) Rp 35.000
KIA (warna) Rp 35.000
60 x 60 Platinum Rp 107.500 Rp 113.000
30 x 60 Platinum Rp 64.000 Rp 69.000
58 x 58 Platinum Rp 95.000 Rp 98.500

SANITARI
KLOSET DUDUK
Sanremo Classis CCST Rp 1.189.325
Lexington Rp 3.174.375
Granada 3000 CCST Rp 1.061.000
Granada II Space CCST Rp 1.303.150
Projecta Rp 945.000
KLOSET JONGKOK
Rapi EX Squat Rp 141.575
WASTAFEL/LAVATORY
San Remo 55 Lava & Pedestal Rp 499.000
Studio 3000 Lava & Pedestal Rp 368.500
Studio 50 Lavatory Rp 194.500
Studio 45 Lavatory Rp 169.125

GRANIT
Impero 40x40 Rp 96.000 Rp 110.000
Granito 40x40 Rp 165.000 Rp 180.000
Inesa 40x40 Rp 105.000 Rp 125.000
Niro 40x40 Rp 100.000 Rp 135.000
Essenza 40x40 Rp 155.000 Rp 167.000

KUNCI
Firo Rp 265.000
Napoli Rp 20.000
Romaco Rp 60.500
Ferza Rp 27.500
Top Rp 25.000
Paloma Rp 381.400
Yale Rp 110.000
Beluci Rp 110.000

beton pracetak


Beton adalah material konstruksi yang banyak dipakai di Indonesia, jika dibandingkan dengan material lain seperti kayu dan baja. Hal ini bias dimaklumi, karena bahan-bahan pembentukannya mudah terdapat di Indonesia, cukup awet, mudah dibentuk dan harganya relative terjangkau. Ada beberapa aswpek yang dapat menjadi perhatian dalan system beton konvensional, antara lain waktu pelaksanaan yang lama dan kurang bersih, control kualitas yang sulit ditingkatkan serta bahan-bahan dasar cetakan dari kayu dan triplek yang semakin lama semakin mahal dan langka. Sistem beton pracetak adalah metode konstruksi yang mampu menjawab kebutuhan di era millennium baru ini. Pada dasarnya system ini melakukan pengecoran komponen di tempat khusus di permukaan tanah (fabrikasi), lalu dibawa ke lokasi (transportasi ) untuk disusun menjadi suatu struktur utuh (ereksi). Keunggulan system ini, antara lain mutu yang terjamin, produksi cepat dan missal, pembangunan yang cepat, ramah lingkungan dan rapi dengan kualitas produk yang baik. Perbandingan kualitatif antara strutur kayu, baja serta beton konvensional dan pracetak dapat dilihat pada table :

Aspek kayu baja Beton

konvensional
Pracetak
Pengadaan Semakin terbatas Utamanya impor Mudah Mudah
Permintaan Banyak Banyak Paling banyak Cukup
Pelaksanaan Sukar, Kotor Cepat, bersih Lama, kotor Cepat, bersih
Pemeliharaan Biaya Tinggi Biaya tinggi Biaya sedang Biaya sedang
Kualitas Tergantung spesies Tinggi Sedang-tinggi Tinggi
Harga Semakin mahal Mahal Lebih murah Lebih murah
Tenaga Kerja Banyak Banyak Banyak Banyak
Lingkungan Tidak ramah Ramah Kurang ramah Ramah
Standar Ada
(sedang diperbaharui) Ada ( sedang diperbaharui) Ada ( sedang diperbaharui ) Belum ada
(sedangdisusun)

Sistem pracetak telah banyak diaplikasikan di Indonesia, baik yang sistem dikembangkan di dalam negeri maupun yang didatangkan dari luar negeri. Sistem pracetak yang berbentuk komponen, seperti tiang pancang, balok jembatan, kolom plat pantai. Permasalahan mendasar dalam perkembangan system pracetak di Indonesia saat ini adalah :
1. Sistem ini relative baru
2. Kurang tersosialisasikan jenisnya, produk dan kemampuan system pracetak yang telah ada
3. Serta keandalan sambungan antarkomponen untuk system pracetak terhadap beban gempa yang selalu menjadi kenyataan
4. Belum adanya pedoman resmi mengenai tatacara analisis, perencanaan serta tingkat kendalan khusus untuk system pracetak yang dapat dijadikan pedoman bagi pelaku konstruksi.

PERKEMBANGAN SISTEM PRACETAK DI DUNIA

Sistem pracetak jaman modern berkembang mula-mula dio Negara Eropa. Strujtur pracetak pertama kali digunakan adalah sebagai balok beton precetak untuk Casino di Biarritz, yang dibangun oleh kontraktor Coignet, Paris 1891. Pondasi beton bertulang diperkenalkan oleh sebuah perusahaan Jerman, Wayss & Freytag di Hamburg dan mulai digunakan tahun 1906. Th 1912 beberapa bangunan bertingkat menggunakan system pracetak berbentuk komponen-komponen, seperti dinding .kolom dan lantai diperkenalkan oleh John.E.Conzelmann.
Struktur komponen pracetak beton bertulang juga diperkenalkan di Jerman oleh Philip Holzmann AG, Dyckerhoff & Widmann G Wayss & Freytag KG, Prteussag, Loser dll. Sstem pracetak taha gempa dipelopori pengembangannya di Selandia Baru. Amerika dan Jepang yang dikenal sebagai Negara maju di dunia, ternyata baru melakukan penelitian intensif tentangt system pracetak tahan gempa pada tahun 1991. Dengan membuat program penelitian bersama yang dinamakan PRESS ( Precast seismic Structure System).

PERKEMBANGAN SISTEM PRACETAK DI INDONESIA

Indonesia telah mengenal system pracetak yang berbentuk komponen, seperti tiang pancang, balok jembatan, kolom dan plat lantai sejak tahun 1970an. Sistem pracetak semakin berkembang dengan ditandai munculnya berbagai inovasi seperti Sistem Column Slab (1996), Sistem L-Shape Wall (1996), Sistem All Load Bearing Wall (1997), Sistem Beam Column Slab (1998), Sistem Jasubakim (1999), Sistem Bresphaka (1999) dan siste4m T-Cap (2000).

PERMASALAHAN UMUM PADA PENGEMBANGAN SISTEM PRACETAK
Ada tiga masalah utama dalam pengembangan system pracetak :
1. Keandalan sambungan antarkomponen
2. Belum adanya suatu pedoman perencanaan khusus untuk system struktur pracetak
3. Kerjasama dengan pertencana di bidang lain yang terkait, terutama dengan pihak arsitektur dan mekanikal/elektrikal/plumbing.
4. SISTEM PRACETAK BETON
Pada pembangunan struktur dengan bahan betyon dikenal 3 (tiga) metode pembangunan yang umum dilakukan, yaitu system konvensional, system formwork dan system pracetak.
Sistem konversional adalah metode yang menggunakan bahan tradisional kayu dan triplek sebagai formwork dan perancah, serta pengecoran beton di tempat. Sistem formwork asudah melangkah lebih maju dari system konversional dengan digunakannya system formwork dan perancah dari bahan metal. Sistem formwork yang telah masuk di Indonesia, antara lain system Outinord dan Mivan. Sistem Outinord menggunakan bahan baja sedangkan Sistem Mivan menggunakan bahan alumunium.
Pada system pracetak, seluruh komponen bangunan dapat difabrikasi lalu dipasang di lapangan. Proses pembuatan komponen dapat dilakukan dengan kontol kualitas yang baik.